TAU GAK SIH PENYAKIT LEPTOSPIROSIS????
TAU GAK SIH PENYAKIT LEPTOSPIROSIS????
LEPTOSPIROSIS
Penyakit apa sih Leptospirosis itu? Leptospirosis merupakan penyakit yang di sebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans dan penyebarannya melalui urin atau darah hewan yang terinfeksi.
Hewan yang dapat menjadi perantara yaitu, tikus, kambing, sapi, anjing dan babi.
Penularan bakteri Leptospira ke manusia dapat terjadi akibat hal-hal berikut:
- Kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri
- Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri
- Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri
Bakteri Leptospira dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik luka kecil seperti luka lecet, maupun luka besar seperti luka robek. Bakteri ini juga bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.
Gejala leptospirosis sangat bervariasi pada setiap penderita dan awalnya sering kali dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flu atau demam berdarah. Tanda dan gejala awal yang muncul pada penderita leptospirosis antara lain:
- Demam tinggi dan menggigil
- Sakit kepala
- Mual, muntah, dan tidak nafsu makan
- Diare
- Mata merah
- Nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah
- Sakit perut
- Bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang saat ditekan
Untuk mendiagnosis leptospirosis, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat penyakit pasien. Dokter juga akan bertanya mengenai riwayat perjalanan, kondisi tempat tinggal, dan aktivitas yang dilakukan pasien selama 14 hari ke belakang.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dan beberapa tes penunjang, untuk memastikan diagnosis dan mengetahui tingkat keparahan leptospirosis. Tes penunjang tersebut antara lain:
- Tes darah, untuk memeriksa fungsi hati,fungsi ginjal, dan kadar sel darah putih sebagai penanda infeksi
- Tes enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) atau rapid test, untuk mendeteksi antibodi di dalam tubuh
- Polymerase chain reaction (PCR), untuk mendeteksi keberadaan bakteri Leptospira di dalam tubuh
- Tes aglutinasi mikroskopik (MAT), untuk memastikan keberadaan antibodi yang secara spesifik terkait dengan bakteri Leptospira
- Pemindaian dengan CT Scan atau USG, untuk melihat kondisi organ yang mungkin terkena dampak peradangan akibat infeksi leptospirosis
- Kultur darah dan urine, untuk memastikan keberadaan bakteri Leptospira di dalam darah dan urine
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penyebaran infeksi leptospirosis, yaitu:
- Mengenakan pakaian pelindung, sarung tangan, sepatu bot, dan pelindung mata, saat bekerja di area yang berisiko menularkan bakteri Leptospira
- Tidak berendam atau berenang di air danau, sungai, atau kubangan
- Mengonsumsi air minum yang sudah terjamin kebersihannya
- Mencuci tangan setiap sebelum makan dan setelah kontak dengan hewan
- Mencuci buah dan sayur dengan air bersih sebelum mengolahnya
- Menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan lingkungan rumah bebas dari tikus
- Melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan dan ternak
Jika Kalian mengalami hal diatas bisa segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.